Friday, December 05, 2008

Ketika Lupa Password Slackware

Ini hanya pengalaman aja :D

Ketika suatu pagi aku lali(lali=lupa) ama password slackware yang aku install sendiri, dan aku kasih password sendiri, e ... la kok masih lupa juga. Mungkinkah ini gejala penuaan dini ???? :( Aku dorong rabi cah (cah "ciri khas e wong nggalek kie") mosok wes kewut (kewut=tuwek "malange metu ") :) Yang pertama kali terjadi dan aku lakukan adalah gobyos, keringet ndrodos, pikiran ndak karu karuan, he..he.. Newbie forever


Akhirnya googling bentar n alhamdulilah dapat solusi,
Ini yang aku lakukan terhadap komputer sing tak install slackware


pertama : lepas penutup cashing <--- soalnya ga ada CD-Rom nya

setelah itu pinjem CD-RooM <-- Aku ga duwe CD-ROOm kie

Trus Tak Pasang CD-RooM

Nyalakan Komputer <-- ga pake trus, ntar nabrak tekan DEL atau F2 atau apa aja, yang penting masuk BIOS atau masuk apa aja

Setting First Boot dari CD-RooM Setelah Itu Cari CD1 Slackware atau DVD ne pokok e booting pisanan ko CD-Room

Nek wes booting masuk logine Slackware,
login:root
password: <--- password ga usah diisi


setelah itu mount hardisk kiro2 ngene prentahe:

#mkdir usb <-- sak serku, biasae nggawe kui kok

#mount /dev/hda4 /usb <---------ning partisi nomer 4 linux e trus

#vi /usb/etc/passwd cari baris di bawah ini

root:x:0:0::/root:/bin/bash
ubah menjadi
root::0:0::/root:/bin/bash <--- ilangkan hurf x bos trus simpan file itu
trus reboot
trus jangan lupa booting dari HD

trus

login:root
password: <------------- Insyaallah kosong

trus isinen password,
kiro2 perentahe
#passwd
password:sultonngganteng <--- jare ibukq karo pacarku
re-type password: sultonngganteng <--- iki maneh :)

klo sudah kao kembalikan huruf x yang kau hilangkan tadi

pico /etc/passwd <-- dah bisa pake pico sekarang :)
root:x:0:0::/root:/bin/bash klo sudah
#reboot
insyaallah password e jadi sultonngganteng klo ga berubah atau tetap tanpa
password atau tetap ga bisa login, silahkan coba sampai bisa, he..he..

Mungkin itu aja yah... Insyaallah bisa. Maaf klo tulisane bertele tele soalnya
untuk koleksi pribadi, tapi alhamdulilah klo bermanfaat buat orang laen,
klo kamu sudah bisa ya ga usah dibaca atau dikomentari.

salam --== manusia^bodoh ==--

Wednesday, November 19, 2008

Gateway slakcware 12.0

Tulisan ini aku buat buat catatan aja, soale aku pelupa n bego banget gitu, he..he.. Ini aku coba buat pake slackware 12, Ip address kita pake seperti di bawah ini, anggap aja untuk IP eth0 itu IP dari ISP, Sedang IP eth1 itu buat jaringan local kita,

IP eth0 : 192.168.0.239

Subnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.0.1

IP eth1 : 192.168.8.1

Subnet Mask : 255.255.255.0

Kurang lebih seperti ini contohnya:

#vi /etc/rc.d/rc.inet1.conf

# Config information for eth0:

IPADDR[0]=”192.168.0.239″

NETMASK[0]=”255.255.255.0″

USE_DHCP[0]=”"

DHCP_HOSTNAME[0]=”"

# Config information for eth1:

IPADDR[1]=”192.168.8.1″

NETMASK[1]=”255.255.255.0″

USE_DHCP[1]=”"

DHCP_HOSTNAME[1]=”"

# Default gateway IP address:

GATEWAY=”192.168.0.1″

Kalo sudah anda anda simpan hasil editan anda. (catatan: Anda harus belajar editor entah itu vi,pico atau editor apa aja untuk bisa melakukan editing file di linux text mode, tulisan ini saya buat dengan pemikiran saya anda sudah paham editor, jadi yang ga tau editor silahkan cari manualnya, disarankan editor belajar vi)

Restart service

# /etc/rc.d/rc.inet1.conf restart

Coba lakukan ping dari linux anda ke gateway:

#ping 192.168.0.1

Klo reply kira-kira muncul ini

Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms ttl="">

Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms ttl="">

Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms ttl="">

Reply from 192.168.0.1: bytes=32 time<1ms ttl="">

Berarti kita bisa ke langkah berikutnya , klo belum cek di

#vi /etc /resolv.conf

nameserver 192.168.x.x

nemserver 202.148.x.x

nameserver=ip dns

aktifkan ip_forward

#echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

langkah berikutnya aktifkan ip_forward yang ada di /etc/rc.d/rc.ip_forward carane

#chmod +x rc.ip_forward

#/etc/rc.d/rc.ip_forward start

Trus buat rule iptables untuk untuk NAT nya,

iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.1.0/24 -o eth0 -j SNAT –to 192.168.0.239

Biar langsung jalan pas linux jalan jangan lupa masukin kompigurasinya di /etc/rc.d/rc.local

Klo udah cek di client, kasih Ip computer klient missal

IP addres :192.168.8.9

Subnet Mask : 192.168.8.1

Default Gateway : 192.168.8.1

DNS :192.168.x.x

Coba ping ke yahoo.com atau ping ke gateway n Coba browsing ke internet, terserah mau pake browsing IE apa mozila apa lynx. Klo bisa brati dah jalan, tinggal kita edit untuk yang lainya, soale itu tadi hanya konfigurasi minimal.

Tulisan ini pasti sangat membingungkan karena saya bukan penulis dan saya sendiri juga masih belajar, ini catatan saya saja, semoga bermanfaat bagi yang memanfaatkan dan mohon bimbinganya buat para suhu linux

–== manusia^bodoh ==–

Saturday, November 08, 2008

Lenovo G410 T2390 Wifi Driver

Kamrin sempet install Lenovo G410 T2390 punya adek, tuh laptop masih baru. Tak instal windows xp sp2. Pas masukin drivernya ternyata dari sononya dikasih driver punya vista. Syukurlah si deni ngasih tau klo drivernya sama punya dia, jadi aku ndak usah donlod2, :)

Setelah semua driver tak masukin ternyata muncul satu masalah yang sempet bikin aku berkeringat, masak driver wifinya ga dikenali. akire cari referensi sana sini dan coba2, solusinya sepele, padahal aku sudah donlod semua driver wifi for xp dari sitenya lenovo, semua tetep aja ga mau. Sampek rumah akire iseng tak coba pake driver wifi for vista, eh jalan. :)

Syukurlah sekarang wi fi dah bisa di pake......................................

Tuesday, October 28, 2008

Mysql on slackware 12.0

Paket MySQL yang terdapat dalam CD instalasi Slackware 12 adalah
mysql-5.0.37-i486-1.

Untuk menginstall paket MySQL, kita cukup menjalankan perintah
installpkg mysql-5.0.37-i486-1.tgz

Dengan catatan, aplikasi MySQL ini sudah disalin pada direktori yang sama atau Anda berada pada direktori tempat paket MySQL ini diletakkan. Pada CD/DVD, paket ini berada pada direktori ap/

Proses mengaktifkan database server ini kurang lebih sebagai berikut :
1. Pastikan MySQL telah terinstall di sistem kita.

root@ecsA530:~# ls /var/log/packages/ | grep mysql
mysql-5.0.37-i486-1
root@ecsA530:~#

Jika ada output mysql-5.0.37-i486-1, maka MySQL telah terinstall dan langkah selanjutnya hanya mengkonfigurasi dan menjalankannya.

2. Buat direktori data dan table system dari MySQL. Pada langkah ini, terdapat 2 cara yang dapat ditempuh, yaitu dengan menggunakan root, atau menggunakan user mysql. Berikut caranya:

root@ecsA530:~# mysql_install_db

atau

root@ecsA530:~# su mysql
root@ecsA530:~# mysql_install_db

3. Ubah owner dari direktori data MySQL ke user dan group "mysql". Untuk jaga-jaga, kita bisa ganti permissionnya juga

root@ecsA530:~# chown -R mysql.mysql /var/lib/mysql/
root@ecsA530:~# chmod -R 755 /var/lib/mysql/

4. Jalankan MySQL dengan mengeksekusi init script-nya. Sebelumnya pastikan bahwa permission dari init script tersebut sudah executable.

root@ecsA530:~# chmod +x /etc/rc.d/rc.mysqld
root@ecsA530:~# /etc/rc.d/rc.mysqld start

5. Buat password MySQL untuk user root. untuk contoh password root MySQL = serverku.

root@ecsA530:~# mysqladmin -u root password 'serverku'

6. Silahkan akses MySQL server.

root@ecsA530:~# mysql -p
Enter password:
Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g.
Your MySQL connection id is 3
Server version: 5.0.37 Source distribution

Type 'help;' or '\h' for help. Type '\c' to clear the buffer.
mysql>

sampai pada tahap ini, MySQL server telah siap kita gunakan.

sumber: http://slackerbox.com/node/343

Friday, October 10, 2008

Mengganti Password MySql

Mengganti Password Mysql

1. login lah sebagai root (buka 2 console)
2. matikan service mysql

console1# /etc/rc.d/rc.mysqld stop


3. nyalakan service mysql dengan option –skip-grant-table, perintah ini harus dijalankan sebagai user mysql

console2# su mysql
console2# /usr/libexec/mysqld --skip-grant-table


4. jalankan mysql client

console1# mysql


5. pilih database mysql

mysql> use mysql;


6. ubah password root di dalam tabel user

mysql> update user set Password=password('password_baruku')
where ((User like 'root') and (Host like 'localhost'));


7. flush privileges

mysql> flush privileges;


8. matikan service mysql

console1# killall mysqld


9. jalankan kembali service mysql

console1# /etc/rc.d/rc.mysqld start

Thursday, October 09, 2008

Lilo Slackware

Hwa.. Hwa.. emang bener aku tergolong orang2 yang pelupa, makane biar simple n ndak banyak2 mengingat tak catet aja disini. Biar Lilo slackware tambah cepet klo kamu pingin cepet cari di /etc/lilo.conf
timeout=1200 <--- ini di kurangi nilainya biar tambah cepet, atau kamu tambah biar kamu lebih lama nunggunya. :P

Abis itu jalankan perintah /sbin/lilo -v
Jangan lupa tekan enter.

Buat yang ingatanya kuat jangan komentar yah. Semoga bermanfaat buat aku sendiri. :)

Thursday, September 25, 2008

Install squid di slackware 12

Melihat topic diatas mungkin sangat biasa bagi slackers mania,tapi tulisan ini saya tujukan bagi newbie slack seperti saya ;),install squid merupakan pengalaman pertama bagiku di mesin slackware di kantor tempat ku magang,setelah sekian lama ngumpulin artikel dan mencoba di mesin slackware computer local kali aku beranikan diri mencoba install squid langsung di computer kantor dengan support dari Mas Deny sama bolon9(thank’s mas for u motivations) Leet’s go langsung aja.Berikut adalah cara sederhana untuk install squid di mesin slackware kita :

Pertama² download squid package nya:
# wget http://www.linuxpackages.net/download.php?id=11469

kemudian install packagenya dengan perintah berikut:
# installpkg Squid-2.6.STABLE14-i486-1xav.tgz

Kemudian buat script bash sebagai berikut :
# vi /etc/rc.d/rc.squid

isikan rc.squid sebagai berikut:
#!/bin/sh
echo -n ' squid '
case "$1" in
start)
/usr/sbin/squid -D
;;
stop)
/usr/sbin/squid -k shutdown
;;
restart)
/usr/sbin/squid -k reconfigure
;;
*)
echo "Usage: `basename $0`
{start|stop|restart}"
;;
esac

Kemudian permissionnya /etc/rc.d/rc.squid supaya bisa di eksekusi
#chmod 755 /etc/rc.d/rc.squid

Supaya squid dapat di load otomatis ketika restart edit file rc.inet2
# vi /etc/rc.d/rc.inet2

tambah baris dibawah ini pada file /etc/rc.d/rc.init2
# Start SQUID (Squid proxy server):
if [ -x /etc/rc.d/rc.squid ]; then
. /etc/rc.d/rc.squid start
fi

Ubah kepemilikan direktori squid
# chown -R nobody:nogroup /var/log/squid/

Buat swap dengan :
# squid -z
2008/05/07 13:31:10| Creating Swap Directories

Edit file /etc/squid/squid.conf
# vi /etc/squid/squid.conf

sepengetahuan saya , ada beberapa baris modifikasi dari squid.conf sudah membuat squid Anda berjalan normal.berikut hal yang perlu di perhatikan dalam squid.conf:

o cache_mem 256 MB
Ganti besar memory 1/3 dari kapasitas memory Anda. Memang tidak ada
patokan pasti. Jika Anda punya memory 512MB, dan dikhususkan buat
squid, berjalan di run level 3, mungkin Anda bisa mengganti dengan
400MB ….hehehehe :D

o cache_dir ufs /var/log/squid/cache 1000 16 256
Berapa besar kapasitas Hardisk Anda ? Angka 1000 menandakan 1000MB
untuk cache squid di hardisk. Ingin lebih ? Silahkan !

o acl our_networks src 192.168.100.0/24 192.168.200.0/24
Baris di atas menunjukkan bahwa komputer dengan alamat 192.168.100.0
sampai 192.168.100.255 dan komputer dengan address 192.168.200.0 sampai
192.168.200.255 merupakan our_networks.

o http_access allow our_networks
Baris diatas memgatakan, squid hanya mengijinkan cache http pada alamat
yang disebutkan our_networks

•cache_mgr admin@belajarbareng.net
Sesuaikan dengan alamat email anda

Berikut sebagian konfigurasi dari squid.conf punyaku:

http_port 312 transparent
cache_mem 128 MB
maximum_object_size 256 KB
minimum_object_size 4 KB
cache_dir diskd /cache 20000 16 256 Q1=72 Q2=64
cache_access_log /usr/local/squid/var/logs/access.log
cache_log /usr/local/squid/var/logs/cache.log
acl manager proto cache_object
acl localhost src 127.0.0.1/255.255.255.255
acl all src 0.0.0.0/0.0.0.0
acl our_networks src 192.168.100.0/24 <--- tergantung network client kita acl lan src 10.35.20.0/24 http_access allow our_networks

Jika kita ingin menjalankan squid sebagai transparent proxy maka entry² berikut pada file squid.conf harus di enable:

untuk kernel 2.6 pakai :
http port 3128 transparent

untuk kernel 24 pakai :

httpd_accel_host virtual
httpd_accel_port 80
httpd_accel_with_proxy on
httpd_accel_uses_host_header on

kemudian tambahkan pada firewall kita dengan baris dibawah ini:
misal eth1 sebagai local dan eth0 adalah yang erhubung degan internet dengan ip 118.98.169.11

iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p tcp --dport 80 -j DNAT --to 118.98.169.11:3128

Start squid dengan:

# /etc/rc.d/rc.squid start

mohon kritikan & saranx ka2 semua,

salam bone slack

sumber : http://makassar-slackers.org/node/143

Monday, September 22, 2008

Mount Flshdisk di Slackware

Buatkan sebuah direktori untuk mount point dari device usb:

# mkdir /mnt/usb

Kemudian jalankan perintah:

# mount /dev/sda1 /mnt/usb

jika flashdisk tidak bisa ditulisi, umount terlebih dahulu flashdisk dengan perintah

# umount /mnt/usb

kemudian jalankan perintah mount dengan ditambah opsi rw (read dan write)

# mount -o rw /dev/sda1 /mnt/usb

Untuk memastikan flashdisk sudah terbaca atau belum masuk kedirektori usb dan kemudian gunakan perintah ls untuk melihat isi dari flashdisk.

# cd /mnt/usb
# ls

bisa juga menggunakan perintah

# mount
# df

Catatan: Karena lubang atau port usb itu ada banyak maka ganti sda1 dengan yang lainnya jika belum bisa terbaca. Misal

# mount /dev/sda /mnt/usb
# mount /dev/sda2 /mnt/usb
# mount /dev/sda3 /mnt/usb

dan seterusnya, sesuai dengan jumlah port usb yang ada dikomputer.


Saturday, September 20, 2008

DNS server On Slackware 12

Yang biasa akses internet pasti sering berurusan dengan dns minimal men”set” dns yang sesuai yang biasanya diberitahukan oleh provider sehingga bisa mengakses internet.

DNS adalah ...
DNS merupakan singkatan dari Domain Name Service, fungsi utamanya adalah menerjemahkan alamat ip komputer dengan alamat yang lebih manusiawi atau bahasa daerahnya “humanable”. Seperti yang kita ketahui, setiap komputer yang terhubung ke internet harus punya ip address. Namun tidak semua orang bisa menghapalkan 66.94.234.13 (saya saja cuma copy paste ji itu hehehe), lebih mudah menghapalkan www.yahoo.com.

Siapa yang butuh DNS?
Seperti yang disinggung sebelumnya, setiap pengakses internet membutuhkan DNS kecuali sanggup menghapal sebanyak 256*256*256*256 ip address, Salah satu pengguna DNS adalah pengakses internet, tapi pengakses internet tidak perlu membuat DNS Server karena bisa menggunakan DNS server yang disediakan oleh ISP.
Pengguna DNS selanjutnya tentu saja adalah ISP, dan mereka yang mengelola domain dan webserver. Pengguna DNS yang lainnya lagi adalah orang iseng yang pengen DNS Server sendiri, soalnya ndak ada kerjaan hehehe.

BIND
Ada banyak program untuk membuat DNS server, berhubung yang default terinstall di slackware adalah bind9 maka kita akan menggunakan itu saja. Jika bind9 terinstall maka akan terdapat beberapa file – file instalasi default seperti :

var/named/caching-example/named.ca
var/named/caching-example/named.local
var/named/caching-example/localhost.zone
etc/rc.d/rc.bind
etc/named.conf

Tiga file awal adalah contoh dari konfigurasi bind9, file selanjutnya adalah init script (rc.bind) dan konfigurasi dari bind (named.conf).

Berikut adalah isi dari file named.conf yang masih perawan :

options {
directory "/var/named";
/*
* If there is a firewall between you and nameservers you want
* to talk to, you might need to uncomment the query-source
* directive below. Previous versions of BIND always asked
* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged
* port by default.
*/
// query-source address * port 53;
};


//
// a caching only nameserver config
//
zone "." IN {
type hint;
file "caching-example/named.ca";
};

zone "localhost" IN {
type master;
file "caching-example/localhost.zone";
allow-update { none; };
};

zone "0.0.127.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "caching-example/named.local";
allow-update { none; };
};

Kita akan bahas per blok, dan apa saja modifikasi yang akan kita buat.

Blok pertama

options {
directory "/var/named";
/*
* If there is a firewall between you and nameservers you want
* to talk to, you might need to uncomment the query-source
* directive below. Previous versions of BIND always asked
* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged
* port by default.
*/
// query-source address * port 53;
};

Blok ini merupakan global setting dari bind, directory “/var/named” adalah direktory kerja dari bind, di direktory tersebut di tempatkan file – file konfgurasi domain yang biasa di sebut zone. Tidak disarankan untuk mengutak – atik blok ini kecuali Anda tahu apa yang Anda kerjakan. Atau dengan kata lain, biarkan mi saja begitu.

Blok Kedua

zone "." IN {
type hint;
file "caching-example/named.ca";
};

Blok ini merupakan blok root zone atau kasarnya alamat – alamat dari domain – domain internasional. Kita membutuhkan blok root zone ini. Biasanya saya melakukan perubahan dengan menghilangkan “caching-example/” pada baris file sehingga hanya berbentuk seperti ini :

file "named.ca";

Ini soal kebiasaan saja, saya lebih senang melihat semua file – file zone berada di bawah direktori /var/named, jadi tinggal ganti saja baris file tersebut dan pindahkan filenya :

# mv /var/named/caching-example/* /var/named

Blok Ketiga
zone "localhost" IN {
type master;
file "localhost.zone";
allow-update { none; };
};

Blok ini adalah forward localhost, Dalam artian jika dns server mendapatkan perintah untuk mengetahui alamat ip dari localhost maka bagian blok ini yang mengurusnya.
saya sarankan untuk tetap menyimpan blok ini tapi berhubung sudah memindahkan file /var/named/caching-example/ jadi bari filemenjadi :

file "localhost.zone";

Blok Keempat

zone "0.0.127.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "named.local";
allow-update { none; };
};

Blok ini merupakan kebalikan dari blok localhost atau biasa disebut reverse, karena kebalikan reverse kerjanya juga terbalik yaitu mencari nama dari ip yang di”query”kan ke DNS server.

Semua konfigurasi diatas jika betul (termasuk nama filenya dan direktorinya) maka DNS server kita sudah bisa digunakan, kita tinggal mengaktifkannya mengeksekusi file rc.bind

# /etc/rc.d/rc.bind start

Jika tidak ada error maka kita bisa meng”query” domain – domain luar misalnya yahoo, google dll dengan syarat kita terhubung ke internet. Perintah untuk megquery domain bisa menggunakan dig atau nslookup :

arman@oridecon:~$ dig yahoo.com

; <<>> DiG 9.4.1 <<>> yahoo.com
;; global options: printcmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 14210
;; flags: qr rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 2, AUTHORITY: 7, ADDITIONAL: 2

;; QUESTION SECTION:
;yahoo.com. IN A

;; ANSWER SECTION:
yahoo.com. 300 IN A 66.94.234.13
yahoo.com. 300 IN A 216.109.112.135

;; AUTHORITY SECTION:
yahoo.com. 162027 IN NS ns6.yahoo.com.
yahoo.com. 162027 IN NS ns8.yahoo.com.
yahoo.com. 162027 IN NS ns1.yahoo.com.
yahoo.com. 162027 IN NS ns2.yahoo.com.
yahoo.com. 162027 IN NS ns3.yahoo.com.
yahoo.com. 162027 IN NS ns4.yahoo.com.
yahoo.com. 162027 IN NS ns5.yahoo.com.

;; ADDITIONAL SECTION:
ns6.yahoo.com. 162027 IN A 202.43.223.170
ns8.yahoo.com. 76086 IN A 202.165.104.22

;; Query time: 415 msec
;; SERVER: 192.168.10.254#53(192.168.10.254)
;; WHEN: Wed Aug 8 17:25:00 2007
;; MSG SIZE rcvd: 217

Jika keluar seperti diatas berarti dns kita sudah berfungsi, kita juga bisa menggunakan nslookup

arman@oridecon:~$ nslookup
> server localhost

Ketikkan perintah server localhost untuk memastikan bahwa dns server yang digunakan oleh nslookup adalah dns server yang kita buat, karena secara default nslookup menggunakan dns server sesuai dengan entry pada file /etc/resolv.conf

Default server: localhost
Address: 127.0.0.1#53

Dengan ini maka nslookup menggunakan server localhost. Selanjutnya tinggal masukkan saja domain yang akan kita query misalnya yahoo.com

> yahoo.com
Server: localhost
Address: 127.0.0.1#53

Non-authoritative answer:
Name: yahoo.com
Address: 216.109.112.135
Name: yahoo.com
Address: 66.94.234.13

Jika keluarnya seperti ini maka dns kita sudah siap untuk di kaccaki (oprek) lagi.
Untuk menambahkan domain lain (jika kita punya domain yang terdaftar atau sekedar iseng saja) kita bisa mengcopy konfigurasi dari localhost.zone.

Misalnya kita ingin membuat domain gorilla.com dengan ip 192.168.1.1 maka kita buat entry dari gorilla.zone seperti ini :

zone "gorilla.com" IN {
type master;
file "gorilla.zone";
allow-update { none; };
};

zone "1.168.192.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "192.168.1.zone";
allow-update { none; };
};

Yang perlu diperhatikan adalah :

zone "gorilla.com" IN {

Ini kita sesuaikan dengan nama domain yang kita buat. Jika kita membuat domain kingkong.com maka baris zone itu juga berisi “kingkong.com”, selanjutnya adalah jenis dari domain tersebut apakah merupakan domain master atau slave, untuk lebih detil tentang master dan slave dari domain silahkan baca dokumentasi tentang dns. Baris berikut adalah file dari domain. File bisa kita namakan terserah kita namun yang pasti sama dengan yang ada pada blok zone, dalam hal ini kita menggunakan nama file “gorilla.zone”, saya sarankan nama file yang digunakan representatif sehingga untuk administrasi ataupun trouble shooting tidak lagi pusing soal nama file dan domain.
Blok terakhir yang kita buat adalah reverse dari domain gorilla.com, berhubung karena kita dalam tahap belajar maka kita menggunakan ip address lokal saja, dalam hal ini kita defenisikan adalah 192.168.1.X, yang perlu diperhatikan pada pendefenisian reverse, penulisan alamat ip itu ditulis terbalik (namanya juga reverse) jadi jika kita menggunakan ip 192.168.1.X maka yang dituliskan di zone reverse adalah “1.168.192.in-addr.arpa”, demikian juga halnya jika menggunakan ip - ip yang lain atau ip publik. Baris selanjutnya sama dengan forward dari gorilla.com yaitu type domain dan file zone, dalam hal ini kita menset “192.168.1.zone” untuk file dari reverse kita.

File – file zone
Setelah file named.conf kita acak – acak sekarang kita berurusan sama yang berwajib, eh file – file zone. Seperti kita definisikan sebelumnya di file named conf bahwa direktory dari bind berada di /var/named/ :

directory "/var/named";

Karena kita juga sudah memindahkan file di /var/named/caching-example/, sekarang di direktori /var/named terdapat file – file berikut :

arman@oridecon:~$ ls /var/named/ -l
total 12
-rw-r--r-- 1 root root 195 2007-06-08 13:42 localhost.zone
-rw-r--r-- 1 root root 2517 2007-06-08 13:42 named.ca
-rw-r--r-- 1 root root 433 2007-06-08 13:42 named.local

Seperti yang kita sudah defenisikan sebelumnya pada file named.conf terdapat tiga file zone dari instalasi default. File named.ca adalah file dari root zone, kita bisa saja membuat file ini tapi sebaiknya gunakan saja file dari instalasi default. File localhost.zone adalah file dari domain “localhost” sedangkan “named.local” adalah reverse dari domain “localhost”.

Untuk lebih jelasnya kita lihat saja langsung kedua file tersebut.

arman@oridecon:/var/named$ cat localhost.zone
$TTL 86400
$ORIGIN localhost.
@ 1D IN SOA @ root (
42 ; serial (d. adams)
3H ; refresh
15M ; retry
1W ; expiry
1D ) ; minimum

1D IN NS @
1D IN A 127.0.0.1

Yang perlu diperhatikan adalah dua baris terakhir. Baris kedua dari terakhir, entry tenang NS, ns inilah yang akan digunakan pada pencarian sebuah domain. Entry pada kolom terakhir yaitu “@”, yang menunjuk ke A record. Pada baris terakhir menentukan alamat ip yang digunakan pada domain dalam hal ini adalah “localhost” dengan ip 127.0.0.1.
Selanjutnya adalah file reversed dari localhost yaitu named.local :

arman@oridecon:/var/named$ cat named.local
$TTL 86400
@ IN SOA localhost. root.localhost. (
1997022700 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum
IN NS localhost.

1 IN PTR localhost.

Perhatikan pada baris terakhir yang entry pada kolom pertama adalah “1”, berarti reverse mempunyai ip 127.0.0.1 karena telah disebutkan di file named.conf.

Yang juga perlu diperhatikan adalah entry serial, jika mengunakan dns slave setiap kali mengganti entry dari file zone kita juga harus mengganti serial (formatnya biasanya sesuai dengan tanggal) sehingga server dns slave bisa menyesuaikan setiap perubahan seperti yang di dns master.

Domain Kita
Setelah file localhsot dan reversenya kita intip sekarang kita mo buat domain buat kita, seperti yang disinggung diatas kita bisa membuat domain untuk kita, seperti contoh kita diatas “gorrilla.com” dengan ip 192.168.1.1, tambahkan bari berikut di named.conf

zone "gorilla.com" IN {
type master;
file "gorilla.zone";
allow-update { none; };
};

zone "1.168.192.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "192.168.1.zone";
allow-update { none; };
};

Saya sarankan untuk mengcopy saja entry dari localhost dan reversenya, untuk menghindari kesalahan pengetikan kecuali anda termasuk orang yang teliti dan suka buang waktu :P.
Setelah membuat perubahan pada file named.conf sekarang kita buat filenya, seperti yang telah di defenisikan bahwa file yang digunakan oleh domain “gorilla.com” adalah “gorilla.zone” dan reversenya adalah “192.168.1.zone”. Saya juga menyarankan untuk mengcopy saja dari file zone localhost.

# cp localhost.zone gorilla.zone
# cp named.local 192.168.1.zone

Selanjutnya adalah menyesuaikan dengan domain kita, ganti semua kata localhost dengan gorilla.com pada file tersebut seperti ini :

$TTL 86400
$ORIGIN gorilla.com.
@ 1D IN SOA @ root (
42 ; serial (d. adams)
3H ; refresh
15M ; retry
1W ; expiry
1D ) ; minimum

1D IN NS dns.gorilla.com.
1D IN A 192.168.1.1

dns 1D IN CNAME @
www 1D IN CNAME @
arman 1D IN A 192.168.1.99

Pada konfigurasi ini kita juga menambahkan subdomain, yaitu dns.gorilla.com, www.gorilla.com dan arman.gorilla.com. Untuk dns.gorilla.com dan www.gorilla.com menunjuk pada ip yang sama yaitu 192.168.1.1 . Kita bahas baris yang menurut saya penting.

$ORIGIN gorilla.com.

Biasanya berisikan nama domain yang digunakan. Pada kasus kita gorilla.com.

1D IN NS dns.gorilla.com.

Bagian ini merupakan entry dari NS server dari domain kita. Jika kita menggunakan lebih dari satu NS untuk domain kita tinggal tambahkan saja NS entry berikutnya. Umumnya jika kita mendaftarkan domian di registrant domain dibutuhkan lebih dari satu NS.

1D IN A 192.168.1.1

Baris merupakan alamat ip dari domain yang digunakan, yaitu 192.168.1.1.

www 1D IN CNAME @
arman 1D IN A 192.168.1.99

Baris pertama merupakan subdomain www yang menunjuk pada A record, jadi jika mengakses www.gorilla.com maka yang ip address yang di tuju adalah 192.168.1.1. Untuk baris berikutnya adalah sebuah sub domain dengan nama “arman” yang menunjuk ke ip 192.168.1.99, baris ini tidak lagi menggunakan CNAME melainkan A karena ip yang digunakan adalah berbeda dengan ip dari default domain yaitu gorilla.com. Jika kita mengakses arman.gorilla.com sebetulnya mengakses ke 192.168.1.99. Hal yang sama juga kita buat untuk membuat domain dengan ip public. Silahkan menambahkan sub – sub domain yang lain lagi jika memang dibutuhkan.

Selanjutnya adalah reverse dari gorilla.com.

$TTL 86400
@ IN SOA gorilla.com. root.gorilla.com. (
1997022700 ; Serial
28800 ; Refresh
14400 ; Retry
3600000 ; Expire
86400 ) ; Minimum
IN NS gorilla.com.

1 IN PTR gorilla.com.
99 IN PTR arman.gorilla.com.

Seperti halnya reverse dari localhost kita juga hanya mengisikan ip dari daftar domain dan sub domain yang kita buat.
Jika sudah selesai, silahkan merestart bind :
# /etc/rc.d/rc.bind restart

Jika tidak ada kesalahan (sebaiknya periksa /var/log/message) maka kita sudah bisa mengquery domain yang kita buat.

Salam,
Arman Idris
arman[at]makassar-slackers[dot]org

tak culik tanpa ijin dari http://makassar-slackers.org/Membuat+Dns+Server

Monday, March 24, 2008

Munjungan...................

Hari Rabu aku pulang Go to trenggalek buat Liburan,he..asyik.. Tapi kok hujan aja tiap sore, capek dech, he..he.. Hari minggu q touring ke munjungan, dah lama ga maen ksana soale, awal perjalan seh asyik aja pas nyampek daerah kali peteng sampai paling bawah aku liat tromol belakang kok warnanya berubah kuning, hiks... kepanasen iks... Tapi syukurlah bisa sampai tujuan dan pulang dengan tanpa hambatan. N yang penting bisa menikmati pemandangan alam Trenggalek tercinta....

Wednesday, March 12, 2008

Setelah Lama

Setelah beberapa lama ga liat blog akirnya aku tertarik buat ngisi blog ku he..he.. Terinspirasi dari adekku yang sms "Mas ada tugas dari pak guru untuk buat blog, blog ku isinen kompentar, semakin banyak komentar semakin bagus". Akirnya Aku ngisi komentar tapi cuma satu,"sportif geto loh", la penilaian kok tergantung ama komentar se pak. Tapi yo terserah njenengan se, la sing dadi guru njenengan. He..he..
Dah dolo yow besok sambung maneh, wes sore..............